Meracau lanjutan

Hari ini cerah
Tapi mata saya berat
Berat menahan kantuk sisa tadi malam

Badan sudah letih upayakan tugas kuliah agar selesai
Selesai memang, namun badan jatuh lunglai
Namun mata dan tubuh tidak bekerja sama

Badan letih namun saya tetap terjaga
Berkutat dengan telefon genggam
Geser jemari kesana kemari di layar benda elektronik tersebut

Hingga jarum jam menunjukkan pukul dua dini hari
Hingga mungkin tertidur sayup-sayup
Tak terasa, badan tergelak bangun lagi
Telefon genggam berbunyi
Tanda mentari sudah meninggi dan harus tunaikan pertemuan privasi dengan yang Maha Mendengar
Subuh

Lalu tidur lagi
Bangun lagi
RE lamat-lamat datang menjemputku ke kampus untuk tuntut ilmu

Entah kenapa sedang ingin menulis seperti ini
Sepenggal-sepenggal
Agar tetap ada kesan misterius dan juga religius

Sudahlah
Saya harus kerjakan yang lain
Tidak boleh mau kalah sama waktu

Pekikan siang kemarin : "Aku ingin jadi penulis!"
Jawaban diseberang : "kamu memang banyak mau dan kemauannya suka aneh-aneh"

Biarkan saya banyak mau. Biarkan imajinasi saya melambung tinggi
Ditengah kebingungan akan apa setelah dapatkan gelar dunia ini
Saya yakin Allaah Maha Mendengar dan Memberi

Selamat tunaikan kewajiban dan menikmati hari
Selamat menjadi pemburu ilmu-ilmu Allaah yang membentang setiap detik waktu
Yang tersedia di setiap sudut-sudut bumi Allaah
Selamat menjadi si bersyukur akan nikmat-nikmatNya