Friday, November 26, 2021

Anak Makan Sendiri

Sebenarnya kapan sih anak sudah bisa mulai makan sendiri tanpa kita suapi?
Banyak banget mungkin tentang teori parenting tentang hal ini ya. Karena ini blog nya aku yang tulis, berarti aku menulis sesuai pengalamanku dan juga hasil baca-baca plus meniru orang lain yang kupikir bisa dicoba dikeluargaku.

Asiyah
Asiyah alhamdulillah sudah makan sendiri saat umur dia 1 tahun lebih. Asiyah harus ke daycare dulu, karena aku sudah mulai masuk kuliah lagi, so she was at daycare from 8am-16pm. Sarapan, makan siang, tidur siang dan snack sore dia di daycare, qodarullah. Alhamdulillah Asiyah sempat di daycare dulu itu bikin kami banyak ambil ilmu dan pengalaman-pengalaman lain dalam mengurus anak. Karena di sana yang jadi pengasuhnya orang Jerman, jadi sedikit banyak dapat ilmu dari mereka masyaAllah alhamdulillah.
Karena dari pagi sampai sore dia di sekolah bareng teman-temannya yang lebih besar dari dia, Asiyah juga jadi banyak belajar kemandirian di sana. Salah satunya tentang makan sendiri. She copied her friends eating by themself with spoon, masyaAllah alhamdulillah. Namun sebelum ini, sebenarnya Asiyah sudah coba juga makan sendiri di rumah, tapi karena dulu kan jadi ibu baru, jadi it was quiet messy at the house, suamiku kurang setuju. As long as I remember, pokoknya ngikutin ritme aja, sambil di persuade biar dia bisa makan sendiri. Iya, pakai cara BLW-Baby Led weaning atau bisa juga disebut finger food ya. Jadi biar gak terlalu berantakan, saya buat menu yang kira-kira Asiyah bisa raih pakai tangannya dan gak terlalu berkuah atau banyak saus nya kayak bolognese gitu ya. 
alhamdulillah 'ala kuli hal itu semua berlalu dan membuahkan hasil sampai sekarang. She eats by herself, no picky, eats all the food which is served. Alhamdulillah

Abdullah
I remember teaching him to eat with spoon by himself when he was about 15 months old. Again, karena Asiyah sudah pandai makan sendiri, Abdullah juga ikutan. At first pasti semua messy dan berceceran. Tapi percayalah sebenarnya itu bisa di atur dan dibersihkan. Kalau aku, memang remah-remahan yang jatuh itu aku makan lagi. hahahaha catatannya lantai bersih ya. And the leftover food is still edible, jadi gak kebuang begitu saja~~ Dulu Abang juga gak setuju pas Asiyah makan sendiri itu karena ini sih... berantakan dan banyak kebuang. Namun insyaAllah bisa disiasati. Misal diberi alas lantainya atau kalau jaman sekarang ada bib yang silicone gitu jadi makanan yang jatuh masuk ke dalam situ. 

Shofiyyah
Ketika Shofiyyah starting solid food, aku coba metode finger food. Karena ini sebenernya gampang banget kan ya buatnya. Tinggal potong ubi dan sayur sesuai ukuran kira-kira anaknya bisa ambil jangan terlalu kecil karena mereka belum ada refleks mencapit ya jarinya, lalu makanan-makanan yang sudah dipotong tersebut dikukus aja. Selesai, gak mesti blender lagi. Namun aku sempat terlena ngasih Shofiyyah puree organik gitu. Jadi tinggal rebus aja lalu buburnya jadi. Tapi ini gak berlangsung lama kok. Biasanya tetap masak kukus-kukus aja. 
Aku buat makanan Shofiyyah itu menunya sesimpel mungkin. Gak harus beda banget sama menu makanan keluarga sih. Misal hari itu sayurnya lagi wortel, ya Shofiyyah makan wortel, cuma dikukus. Gitu aja.
Anak ketiga lebih santaaai lagi ibuuuk. hahaha. Pas Shofiyyah 1 tahun, menunya sudah ikutan sama menu makan keluarga aja. Alhamdulillah. Kecuali, pas kita lagi makan indomie ya, dia dapet menu lain tapi yang penampakannya mie juga. Jangan keliatan beda banget hahahah dia udah paham masyaAllah

Makan bersama satu keluarga
Ini adalah hal yang kebanyakan orang menganggap remeh, tapi efeknya besar sekali untuk anak-anak. Terlebih anak yang baru belajar makan ya. Anak-anak balita itu kan mereka belum banyak mikir yang rumit ya, tapi mereka melihat, mendengar terus meniru. Untuk hal makan ini, ketika satu keluarga makan bersama, efek yang paling berasa untuk anak yang baru belajar makan adalah meniru cara yang lain makan. Mereka melihat bagaimana ibu ambil nasi, bagaimana ayah menyuap sayur, bagaimana kakak makan pakai sendok, atau ketika abang gigit jagung. They see and learn many things at meal time. Keren kan? masyaAllah, Allah ciptain manusia segitu kompleksnya bahkan bayi yang baru bisa jalan aja bisa niru macam-macam.
Makan bersama itu membantu anak yang baru belajar makan, mengetahui apa yang harus dia perbuat dengan makanan yang ada di depan matanya. "Benda apa ini?", "apa bisa masuk ke dalam mulut?",  "lalu apa boleh aku telan?", "apa rasanya ya?", "Kok terasas lembek ya?", kira-kira mungkin gini yaa anak yang tiba-tiba dihadapkan oleh makanan. Yang tadinya taunya cuma air susu, kok sekarang aku harus pakai mulutku untuk mengunyah benda-benda yang ada di depan mataku ini?
Plus lagi, makan bersama itu menambah selera makan gak si?????

Seserius itu kan untuk bayi ya? Iyaaaaaaa, serius banget banget. hehehe
Jadi janganlah putus asa ketika anaknya menolak makan, menolak disuapin. Bisa jadi ini adalah sgnal bahwa anak kita mau mandiri. Aku mau coba makan sendiri ibu. Aku mau pakai benda itu sendiri, aku mau pakai tanganku sendiri untuk ambil benda yang disebut makanan ini. 

Dont give them choice
itu masih prinsipku dalam memberi anak-anakku makan. 
misal hari ini menunya adalah sayur bayam dan tempe orek. Misal ada salah satu anak gak mu makan bayam, terus aku tawarin dia, mau makan wortel aja? it's a no. They will think, 'oh i see, aku boleh gak makan ini, instead aku makan yang lain'. Mungkin bisa aja kita mikir, kan gak apa-apa yang penting sama-sama sayur dan sehat. Engga. Karena kalau sudah dikasih pilihan gini, mereka akan tau kalau di lain hari mereka bisa memilih makanan lain. Padahal kita orang tua insyaAllah kasih makanan yang insyaAllah sehat dan baik ya. Udah dipikirin deh pasti, makan sayur ini itu, buah ini itu.Tentang boleh memilih itu tricky lho. Kalau hari ini pilihannya misal sama-sama sehat, kalau besok-besok mereka malah minta yang lain? misal, Bu aku gak mau makan nasi, aku makan kue aja ya?
gimana tuh buibu? harus lemahkah kita? engga ya, harus meyakini diri kita gak boleh menyerah begitu saja. 

Terus gimana kalau mereka gak mau suatu makanan?
Misal nih dari kecil anaknya sudah terbiasa banget makan baik, yang rasanya gak neko-neko. Biasa makan sayur, buah bukan makan yang instan-instan atau jajan-jajan. Kemungkinan mereka menolak suatu makanan terus mereka gak mau terus itu secara logika, kayaknya kecil ya. Kecuali kita kasih mereka pilihan, yaudah kamu boleh gak makan nasi, makan roti coklat aja yang penting makan
Kok tega? Engga tega kok sebenarnya. Ini demi kebaikan mereka kan. Makan sehat adalah sesuatu yang baik kan? nah ini bisa dijadikan kebiasaan. Kalau anaknya gak mau?
Kalau kami, ketika anak itu sudah di usia yang bisa diajak bicara, komunikasi dua arah, yang artinya mereka udah paham, maka penolakan mereka gak mau suatu makanan itu kami tolak secara halus. 
"kenapa gak mau makan ini? ini sehat untuk badan kita". Anakku gak mempan dikasih tau ini. Ya ini berarti gimana kedua orang tua approach ke anaknya ya. Kita gak harus iming-imingi rasa sayur itu enak, well as we know gak semua sayur itu rasanya friendly ya kan? Tapi dengan pendekatan dari awalnya, "kita makan supaya sehat ya". Dan rasa yang natural dari makanan juga dibiasakan, jadi mereka juga tau kalau makanan itu rasanya bukan cuma manis aja. Bukan gula doang, bukan permen doang, bukan micin aja. Tetap susah? Tetap harus dicoba buibu, insyaAllah, Allah mudahkan. 
Jangan sampai kita adda di titik putus asa, anak gak mau makan kita kasih snack aja. Yang paling penting pointnya adalah mereka menghargai dan makan apapun yang ada di depan mereka. Hari ini cuma makan telor kecap, mereka makan dengan lahap selahap mereka makan ayam kecap.

Nah! Untuk anak yang belum bisa di ajak ngomong gimana?
Cara nya adalah gak makan wortel hari ini, kasih lagi di lain kesempatan! karena mereka bekum bisa di kasih tau apalagi di paksa ya kan? Jadi, lagi-lagi jangan putus asa atau jangan cepat-cepat ambil kesimpulan, "anakku gak suka kentaaang", "anakku gak suka ayaaam"
jangan ya please. Kalau bukan ibu nya yang berhati baja, siapa lagi kan yang bakal suruh makan anaknya?

Aturan selanjutnya adalah kalau makan itu duduk dan aktivitas nya makan aja. Bukan makan sambil nonton atau makan sambil main sepeda. it's a big no. hehehe mungkin ada yang gak sepemikiran ya. Ya gapapa. Karena kalau bagi keluarga kami, hal ini termasuk bentuk disiplin ya. Jadi, anak dari kecil juga paham, semua ada waktu-waktu nya. Ada waktunya belajar, makan, main dan hal-hal lainnya. 

apalagi ya? kayaknya semuanya sudah ya... tips tips tentang anak makan sendiri atau gimana kalau anak picky. Intinya ibu nya harus tegar, harus tega mendengar mereka tantrum minta coklat instead of makan nasi. 

semoga bisa diambil yang baik nya ya.... jangan merasa terintimidasi. Aku emang seperti gak merasa kalau anak-anakku picky, tapi kayaknya aku bisa memposisikan diriku kalau anakku picky. Kayaknya aku bisa stress ya dan mungkin bisa aja aku ambil cara cepet yaitu "yang penting dia makan deh".
Tapiiii mudah-mudahan yang lagi mengalami sulitnya suruh anak makan sendiri atau anaknya gak mau makan, Allah beri jalan keluar ya.. Allah tunjukkan ide ide brilian supaya anaknya makan lagi. Dengan begitu kalian para ibu tau celahnya untuk belajar ya...

Karena tulisanku ini memang berlaku untuk keluargaku yang mungkin can't be applied to your family so no worries. ambil poin yang bisa diambil aja. gak usah jadi pusing ya! hehehe


1 comment:

  1. barakallahu fiikum liya... gue merasa ketika anak dibiasakan makan dengan apa yang ada / maksudnya belajar ga picky, ada harapan juga di orang tuanya untuk anaknya supaya kelak mereka bisa berlapang dan sabar menerima takdir Allah, iya ga sih liy?
    huhu nulis komen malah jd mewek sendiri gue

    ReplyDelete