Saturday, September 14, 2013

Adat atau Syariat?

Ada beberapa hal yang dari sebulan lalu mengusik hati, namun apa daya saya tidak bisa berucap cuma bisa kebingungan bagaimana menyikapi dengan hati dan perbuatan.

It seems like "it's not a big deal", kelihatan kasat mata itu sepele karena memang sudah menjadi kebiasaan orang-orang dahulu. Orang-orang dahulu yang biasa juga disebut leluhur atau nenek moyang. Miris rasanya ketika adat-adat yang katanya warisan nenek moyang itu lebih dicintai masyarakat dari pada Sunnah Rasululloh Sholallohu'alayhi Wasallam.

Masyarakat kebanyakan sekarang itu.. lebih menjunjung tinggi "Apa kata orang" bukan "kata Allah" atau "kata Rosul". Banyak yang melakukan sesuatu lebih karena mendengarkan perkataan orang lain, bukan karena Allah yang suruh atau Rosul yang suruh.

Orang Islam itu punya dua hukum yang paling dasar dan mendasar yang sepatutnya sudah dijadikan sumber hukum yang paliiiiiiiiiiiiiiiing nomor satu, yaitu Al-Quran dan Sunnah Rosul, karena tidak satupun perkataan Allah ingin membuat susah hamba-hambaNya dan karena Rosul pun sangat cinta pada ummatnya.


Allah Subhaanahu Wata'ala telah menjelaskan dalam al Qur'an bahwasanya kita diwajibkan mengambil dan mengikuti segala apa yang telah disabdakan dan ditunjukkan oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam. Hal ini berdasarkan firman Allah :


{80} مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (Q.S An Nisa (4):80 )


Maka segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh sunnah Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam, sesungguhnya Al Qur'an sudah menunjukkan pula. Karena Sunnah termasuk juga wahyu yang diajarkan oleh Allah Subhaanahu Wata'ala kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:


{113}....وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ... 
Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (As Sunnah) kepadamu....(Q.S. An Nisa (4):113)


Dengan demikian, apa yang disebutkan dalam Sunnah maka sebenarnya telah disebutkan pula dalam Al Qur'an.

Ketika syahadat itu terucap, ketika hatimu yakin bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Muhammad SAW adalah Rosululloh, maka setiap perilaku kita adalah tanggung jawab dari perkataan tersebut, dari janji kita tersebut. Bila kita cinta Allah, tidak mungkin kita tidak menaruh Allah pada tempat paling pertama, tidak mungkin kita tidak menjadikan Al-Quran sebagai rujukan kita dalam bermuamalah, dan tidak mungkin kita tidak menjadikan Sunnah Rosul bagian dari kehidupan sehari-hari. 


Allah jadikan kita bersuku-suku agar kita saling kenal mengenal. Islam ajarkan kita untuk bersatu padu, karena seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim yang lain. Suku-suku dan budaya-budaya tersebut tidak elok bila dijadikan ajang lomba. "Suku ku begini, sukumu kan tidak begini, kalau di daerah A begini, kalau disana bagaimana?".

 Ilmu saya masih kurang. Saya cuma yakin satu, Al-Quran dan Sunnah Rosul itu adalah sumber keselamatan seluruh manusia di dunia, dan tidak ada kata expired atau habis masa berlaku untuk keduanya. Al-Quran dan Sunnah Rosul adalah penuntun ummat Islam di era dulu, sekarang, dan pastinya sampai kiamat kelak.Tuntunlah kami selaluuu yaaa Allaaaaah :'(





No comments:

Post a Comment