Thursday, December 19, 2013

Mestinya ngapain dong?

Just correct me if I'm wrong...

Ada pesan sayang dari Allah ta'ala yang turun langsung ke Rasululloh SAW..

"Sesungguhnnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa yang melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dia sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatan kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).
(QS. 6: 104)

"Demikianlah Kami mengulang ayat-ayat Kami supaya (orang-orang yang beriman mendapat petunjuk) dan supaya orang-orang musyrik mengatakan: "Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu ( dari Ahli kitab)", dan supaya Kami menjelaskan Al-Quran itu kepada orang-orang yang mengetahui". (QS. 6: 105)

"Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik" (QS. 6: 106)

"Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak memperkutukanNya. Dan Kami tidak menjadikan kamu pemelihara bagi mereka; dan kamu sekali-kali bukanlah pemelihara bagi mereka". (QS. 6: 107)

"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian pada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan" (QS. 6: 108)

" Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mu'jizat, pastilah mereka beriman kepadaNya. Katakanlah : "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu hanya berada di sisi Allah". Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman". (QS.6 : 109)

"Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat". (QS.6 : 110)

"Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui". (QS.6 : 110)

Mungkin di zaman Rasulullah SAW dulu gak sekompleks di zaman sekarang yang sudah bermain dengan teknologi super canggih dan koneksi internet yang dimana-mana. Pun kita hidup di zaman Rasulullah saya masih sangsi apakah kita bisa ikut Rasul, ikut syahadat, ikut agama Islam, ikut ajarannya Allah sampai ikut perang dimana-mana. Maha Suci Allah, yang telah pilihkan orang-orang terdahulu, karena walaupun dulu teknologi belum membuat hidup manusia sebegitu kompleksnya, saya yakin ujian Allah juga gak kalah berat karena mereka harus korbankan pikiran dan jiwanya demi kalimat Laa ilaa ha illallah tegak berdiri.

Zaman Rasul belum ada social media. Belum ada kalimat berbisa dari manusia-manusia yang dituangkan oleh mereka lewat tulisan-tulisan kecil yang penjelasannya tidak cukup panjang. Lewat tulisan orang bisa menulis apa yang mereka pikir sesuka hati, seenak perut mereka, entah nantinya akan membuahkan pro dan kontra dari setiap individu yang baca tulisan-tulisan mereka. Sama seperti yang saya lakukan sekarang kan? Menulis. Tapi palingan yang sering mampir ke tulisan ini orang nya sama-sama juga, kalau nggak Lokih, Mba Ellong, atau suami. hihi



As I am writing these sentences one by one, sebenarnya hati saya miris dan sedih melihat debat-debat yang terjadi beberapa hati belakangan lantaran ada satu postingan tulisan disalah satu social media. Saya diingetin berulang-ulang sama orang-orang yang sayang sama saya (haha), "ngapain ngepost-ngepost tulisan begitu? nanti gak akan selesai masalahnya. Kamu kira orang yang liat tulisan kamu yang sedikit itu bisa langsung berubah hatinya, detik berikutnya kamu bisa jamin perasaan dia sama seperti perasaan dia ketika baca postingan kamu itu?" I ignored this sentences until I realised kalau yang namanya dakwah lewat tulisan itu...pias. Gak face to face. Walaupun ada juga tulisan-tulisan yang buat sebagian orang sadar dan kembali ke jalan yang benar. Kemungkinannya ada dua, success or fail. Kalau sukses, tulisan nanclep dihati, kalau fail, bye bye aja gitu tulisannya.

Ketika kita menuntut ilmunya Allah.. kita gak bisa cuma dengan membaca satu buku, kita tetap harus bertanya kepada ahlinya. Karena ketika kita membaca jangan sampai ada pemahaman-pemahaman sendiri yang kita buat. Makanya, nuntut ilmu yaa ikut kajian, kajian sunnah (kajian sesuai Alquran dan Sunnah Rasul), mendengar dari ahlinya, bertanya kalau kita gak ngerti. Dan sampai sekarang saya belum nemu apa ada di Berlin ini kajian sunnah yang bisa saya ikuti. Walhasil saya cuma ikut kajian online, either lewat Youtube atau lewat website sunnah yang kadang ada live streaming kajiannya. :)

Soal tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang ada di social media, pun yang di media cetak, gak semuanya gisa dipercaya juga kan? Kita benar-benar mesti liat sumber tulisan itu darimana, website meyakinkan atau enggak. Karena bukan gak mungkin website-website yang ada memihak suatu pihak lalu menjelekkan pihak lain. Wallahu 'alam niat mereka apa. Sama aja kayak nulis paper atau karya tulis anak kuliahan, sumber nya mesti scientific, mesti bisa terpercaya, ya gak?

Lain halnya, kalau media-media tersebut bicara fakta (yang pastinya dari sumber yang bisa dipercaya) atau tips-tips sehat, tips-tips naikin berat badan, tips menulis dengan baik dan benar, tips bikin kue, tips masak.. Kan gak nyesek-nyesek amat kalau percobaan masaknya gak berhasil, palingan bete aja gitu kan? Lah ini, kalau tulisannya yang mengandung kontradiksi, bakalan banyak orang yang komentar dengan komentar-komentar sengit. Hasilnya? Agama kita diolok-olok dengan berlebihan, kita nya juga marah, debatnya gak berhenti, dan gak akan membuahkan hasil spesifik. Yang ada cuma berantem aja, kalau mereka benar-benar mau tau agama kita pasti nanya dengan baik-baik. Bertanya karena mereka benar-benar mau tau jawabannya, bukan karena mereka mau adu jawaban dengan jawaban yang kita punya.

Lagipula... dengan kita mencari ilmu dengan benar, lalu mempraktekannya, orang lain lihat, juga dakwah kan? Dulu Rasulullah SAW terkenal akhlaqnya baik, Islam disebar dengan hikmah. Mendingan kita kaji quran lagi lebih dalaaaaaaam, dari pada sibuk komentar-komentaran lalu bikin kita lalai. Marahnya iya, pahalanya ilang. Kan sayaaaaaaaaaaaaaaang

Sorry if this post is so annoying. Karena ini bedasarkan pengalaman dan apa yang saya pikir aja. Kalian bebas memilih, bebas buat kontra, bebas buat pro, bebas komentar di bawah juga (tapi komentar damai ya!) hahaha..

Udah deh.. sekian..

7 comments:

  1. kok tau aja siiiiiiiih kalo ak suka mampir kesini...???? *ya iyalah, ninggalin komentar mulu =__=' hahahaha, ini pas bgt dgn tema hari ini..pas buka fb, eh ada yang lagi sindir2an mengenai artikel..sayang bgt mereka gk melihat isi sebenarnya dari tulisan tersebut yang sebetulnya sangat indah, menyangkut ukhuwah islamiyah..eh malah dihubungkan dgn politik hanya krn 1 logo..
    liya gk salah nih?di berlin gak bisa nemuin kajian sunnah yg bisa diikuti,bukannya disana banyak yg bisa ditanya2in ya?gretongan lagi, disini ak ngerasain liy, kalo nyari suasana kayak dulu (liqo', pengajian, guru agama pribadi-merangkap temen curhat XD-) gak gampang.. =(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.. disini liqonya masih jalan teruus kok mba ellong. cuma lagi kepingin suasana baru aja, yang ada ustadz gitu dimasjid terus kasih ceramah.. hehehe di Indonesia kayaknya lebih banyak deh mba ellong.. kalo di masjid2 gitu banyak banget kayaknya yang diisi sama kajian sunnah.. :)

      Delete
  2. Malihe kata si Panda tahun 2006 Ust. Zainal pernah datang ke Jerman mengisi kajian Sunnah. Tapi kurang tau harus kontak ke siapa disana. Coba nanti dicari tau deh. Mungkin ada tapi berbahasa jerman, kek yang di toko buku osloer str. itu Ikhwan sunnah sepertinya malihe.

    Mengenai tulisan liya diatas, (maaf apabila terlalu ikut campur) liya sebaiknya ga usah diikut pusingkan dengan hal2 yang tidak ada guna sedikitpun melainkan kekesalan. Inget bentar lagi Pemilu, hal2 begini pasti keluar menjelang pemilu. Debat-debat memang kan harus dijauhkan. Kalo bisa ga usah denger sekalian. Sekiranya ada yang menyinggung agama ini, berkata baik atau diam. Beritahu dengan santun. Ketika itu tidak bisa, yasudah kita diam aja. Karena semakin kita terpancing, semakin keruh permasalahan. Semakin memungkinkan orang tersebut untuk menghujat agama ini.

    kaya yang liya tulis diatas:
    "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian pada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan" (QS. 6: 108)

    Walau yang baca cuma dikit, tapi kalo manfaat kan dapet pahala malihe. hihihihi :D

    love you bumil...

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget lokih.. hahaha makanya gue nulisnya disini diem2 kalem... tapi tadinya udah pingin ngapus juga sih.. kontroversial agaknya. ahahaha iyaa gue bingung kalo mau nanya yang soal ust Zainal kesiapa.. heuheuheu
      mending sharing yang gak bikin ribet yah lokih? yang tetep bikin hati tentrem damai dan udah jelas emang begitu adanya. hihihihi
      lagi pingin mantengin rodja yang live lokih... kalo yang jerman takutnya aku gak ngerti, yang arab pasti ada tapi gak bisa sama sekali... moga Allah tuntun kita selalu yah lokih, biar tetep mau kaji ilmuNya dan biar gak sombong..
      love you too bumilchen :*

      Delete
  3. bukan liya, emang disini gk kurang2 banyaknya..maksudku itu dulu yang aku rasakan semua hal2 baik semacam liqo', pengajian, dkk datang sendiri ke aku...kalo sekarang beda, aku ngerasanya aku yang harus cari...ya, karena sementara keadaanku yang kurang kondusif juga sih...

    EH EH EH !!! apa2an ini, kok pake bumil2an segala....??? Subhanallah, selamat yaaaaa buat kalian berdua...semoga Allah memberikan kalian ber-empat(ama the babies maksudnya =D) kekuatan, kesehatan, barokah yang melimpah...=)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaamiiiiin allahumma aamiiin. makasyiiih ellyyyyyy. Semoga kebaikan yang sama pun tercurah padamu saudariku :).
      salam sayang selalu...:*

      Delete
    2. aaaamiiin... mohon doanyaaa yaaa mba ellooong :) RT Riska, semoga kebaikan yang sama pun tercurah padamu mba ellongku.. salam sayang selaluu :*

      Delete