Wednesday, April 06, 2016

Motherhood

Motherhood life is not an easy peasy life. You will really really realized it once you married and have kid. I mean... Wifehood life itself also not an easy work. You manage all the things, every simple thing in the house without you have to be told, ya kan? kayak udah otomatis "klik", i have to do this and that, I have get this and that done. Bukan karena perempuan itu seperti pembantu di rumahnya, simply... karena mereka gak kerja dan mereka dapet pahala karena kerjain itu semua.

Balik lagi, mungkin pas liat temen punya anak kita sesekali liat betapa repotnya mereka dorong-dorong kereta bayi atau gendong-gendong bayi pas lagi keluar rumah, entah belanja atau sekedar take their kids walk. Repot begitu tampak ketika anak-anak teman udah mulai berulah, entah nangis, entah rewel dan sebagainya, dan sebagainya. Tapi kehidupan per-bayi-an dan kehidupan per-ibu-an akan benar-benar terasa once you hold your baby for the very first time, because since then.... the things, all the things will change.

Perempuan tercipta dari tulang rusuk yang bengkok
Pernah liat bapak-bapak yang gak bisa lamaaaa gendong anaknya? Itu adalah hal wajar karena seorang laki-laki tidak diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Wanita itu..... bengkok. Karena bengkoknya itu perempuan bisa gendong anak-anaknya lamaaaaaaaaaaa, bisa ngerjain banyak haaaaal di rumah, bisa lebih suabaaaaaar sama anak yang nangis, manjaaaa sama suami atau bahkan sama anaknya. Bengkok, tapi bengkoknya itu yang bikin perempuan sempurna. Betapa mulianya wanita sampai-sampai mereka tidak disuruh untuk mencari nafkah. Bukan jadi orang yang mesti banting tulang kayak laki-laki. Soal kesetaraan gender gak usah dibahas kan ya? karena emang gak ada gender yang perlu disetarakan yaaa dalam kaca mata islam mah, karena laki-laki dan perempuan punya kewajiban dan hak nya masing-masing, dan Allah sudah tetapkan itu dengan seeeadil-adilnya. Bukan berarti seorang ayah itu gak sayang sama anaknya lho ya.... sometimes they show their love to their children in very very different ways, beyond our expectation deh as a mother. hahahaha

Tarbiyatul Aulad - Pendidikan Anak dalam Islam oleh Ust Abdul Hakim Amir Abdat
Keliatannya jadi ibu tuh berat banget ya? Hehe.. tanggung jawabnya memang berat sih ya... karena di amanahi sesuatu yang gak tak terhingga harganya. Sukses didik anak sesuai yang Allah dan RasulNya mau, berarti sukses juga orang tuanya. Sukses nya anak bukan hasil dari orang tua yang ongkang-ongkang kaki, males-males... ya kan? self note banget sebenernya sambil nulis ini. Pas denger kajian tentang tarbiyatul aulad, ada kalimat ustadz nya yang ngena. Kurang lebih intinya : Anak itu harus dididik dengan pendidikan islam yang kaffah (menyeluruh), orang tua itu bukan cuma nyuruh-nyuruh anaknya untuk berbuat kebaikan. Tapi orang tua harus menunjukkan semangat yang sama atau lebih untuk berbuat kebaikan tersebut. Misal suruh nuntut ilmu, berarti ayah nya juga harus semangat untuk hadir dalam majelis-majelis ilmu semampu mereka. Suruh solat ke masjid, berarti ayah nya juga harus semangat solat jamaah di masjid. Orang tua harus menduduki shaf terdepan, lebih semangat, dan mensupport anak-anaknya. Untuk kajian lengkapnya bisa dilihat di youtube.

Biasanya kalau sudah punya anak, seorang perempuan itu gak bisa lagi selincah biasanya wara wiri kesana kemari. Saya gak maksud menyamaratakan semua perempuan ya.... karena ada ibu-ibu yang dapat bantuan baby sitter jadi kalau pergi-pergi yaaa tinggal pergi aja. Dan kalo yang gak punya baby sitter, bukannya ibu-ibu yang pun, gak bebas wara-wiri pas kayak masih belum punya anak itu lebih ke..... menentukan skala prioritas. Dari mulai cari tempat makan (in case masih toddler apalagi yang picky eaters), kalau mau pergi itu pasti sambil ngitung jam tidur siang anak, jam makan anak, kalau kesuatu tempat, tempat tersebut children friendly gak?. trus kalo emang bisa pergi sendirian (anaknya dirumah sama nenek atau whoever who helps us), pasti di jalan juga mikirin anaknya. Mau ada kegiatan ini dan itu pasti family comes first as a consideration. Emak-emak suka absen dateng kajian mungkin karena anaknya sakit, atau kalau datang anaknya biasanya ribut jadi ganggu yang lain, sang ibu pun juga gak konsen. Alhamdulillah hidup kita sekarang diberi kemudahan buat denger ilmu via internet kekeke. I don't wanna say that punya anak bikin hidup jadi ribeeet dan mengekang kita ya. Malah bukan terkekang kan, malah punya kegiatan baru yang jadi ladang pahala insya Allah. Ngerti banget kalau ada temen yang gak begitu langsir kesana kemari setelah punya anak, karena setiap anak itu beda kan cara handle nya, dan setiap ibu kayaknya punya cara tersendiri yang pastinya ibu tersebut lebih tau buat handle anaknya. Situasi begini lebih ke situasi anak-anak batita sih. Anak bawah tiga tahun yang masih mesti dikasih tauuu, mana yang bener dan mana yang salah. Masih suka nangis semaunya, ngambek semaunya. Kalau anak mulai 4 tahun, udah mulai bisa diajak kemasjid, udah tau sayang adik dan sebagainya dan sebagainya.

Ini satu sisi opini, ada lagi kann ibu-ibu yang lain yang bisa aja kesana sini sama anaknya tanpa hambatan. Ini lebih super lagi karena semuanya bisa beres, berkegiatan beres, anakpun senang. hehehee. you choose how you live your motherhoods life. Asal masih mempertimbangkan nilai-nilai keislaman sesuai sunnah insya Allah oke oke ajaaa kann

kehidupan istri dan ibu itu sesuatu hal yang luaaaaarrrr biasa. Alhamdulillahilladzi bini'matihi taathimushshoolihaaat. Bersyukur yang sudah jadi istri dan bersyukur yang sudah jadi ibu. Keduanya pekerjaan mulia.

Ibu Rumah Tangga : "sebuah pengabdian yang berpangkal namun tak berujung, selama jasad seorang muslimah masih menyatu dengan ruhnya, sepanjang kakinya telah berpijak di rumah suaminya...."
Pekerjaan yang tidak akan ada gaji, hanya pahala disisi Allah bila syarat ikhlas terpenuhi
semangaaaaaaaaaaat!!

No comments:

Post a Comment