Tuesday, August 27, 2024

Until then, My Iong

I was in contact with her last december. It was her month
She replied so late, said she was in slow response mode and she was doing fine

actually.. she was not fine. Not at all
She struggled with her cancer. But she did not tell me anything

Until I knew what she's been through on the day she closed her eyes for the last time

I think I was not a good enough friend for not knowing what she's been through or for being not able to talk to or reach. 

I miss her, a lot
Now I can't even text her. Normally we reach each other on whatsapp, asking how we each other are doing. 

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un

You probably don't know how happy I am when you say, you do your ramadhan :'(
Alhamdulillah for you
and I am so happy I can send as many prayers as I can for you, my Iong

Our sweet memories maybe will fade one day, I dont know
But Allah has it, Allah hears the prayers so I have no worries
True friends stay within prayers, insya Allah

I wish we call each other later in the afterlife for remain friends in islam ya, sayangku. 

I love so much, Iong

Semoga Allah lapangkan kuburmu, ampuni semua dosa-dosa dan menerima semua amal kebaikanmu. 
Aamiin ya Rabbal 'alamiin


Thursday, May 09, 2024

Biduran

 Shofiyyah is currently struggling with some kind of skin disease. Kulit badannya sering kali muncul bentol merah dengan area yang lebar, some people call it 'biduran'. Dan lucunya, bentol-bentol merahnya hilang timbul. Kadang di area dada, kadang di tangan, punggung. Timbul, hilang terus ada lagi.

Masih belum tau penyebab gatalnya apa. Maksudnya belum tau penyebab biduran nya apa. Apa karena cuaca? atau makanan.. perkiraan kami, kemungkinan tepung/gluten. Subhanallah

Pas hendak tidur malam adalah worst case situation deh, qodarullah. Karena gatalnya akan sangat terasa. Bakalan garuk teruss, karena sekali garuk pasti rasa gatalnya jadi menyebar ke area badannya yang lain. laa hawla wa laa quwwata illa billah

Aku selalu bilang, ummi gak bisa bantuin apa-apa.. Shofiyyah harus sabar, karena kalau digaruk, kulitnya bakalan luka, kalau luka perih. Sebelumnya dia pernah garuk di bagian leher sampai akhirnya lecet dan perih. Aku ingetin tentang itu, karena itu contoh paling konlrit yang dia alamin sendiri. Bekasnya aja masih ada di leher.

Aku sama Abang gak ada riwayat alergi. Keluargaku sama Abang juga gak ada yang alergi makanan tertentu. Tapi, aku pernah ngerasain gatal seluruh badan pas hamil Maryam, Shofiyyah dan Fathimah. Tiga kehamilan terakhir, mulai usia kandungan 20 weeks ke atas badanku mulai berasa gatal.. dan aku gak kuat donk ya.. akhirnya aku garuk. Rasanya bener-bener perih sebadan pas mandi, pas keringetan, pas panas rasanya subhanallah gak nyaman..

Setelah melahirkan, gatal-gatalku hilang. Kayaknya memang hormon ya. Dan semoga ini gak pengaruh ke kondisi Shofiyyah dan Fathimah nantinya. Walau sekarang Shofiyyah seperti kasih tanda-tanda, tapi semoga ini cuma temporal aja ya...

Mudah-mudahan cuma karena cuaca panas yang ekstrim. Aku gak tau apa mungkin alergi tungau. Karena aku dapat info dari temanku, kalau tungau itu makan kulit mati manusia, tapi, kotoran tungau itu bisa buat kulit kita alergi. Banyak kemungkinan ya... 

Untuk sekarang ikhtiarku, Shofiyyah rajin aku kasih lotion (Dari Expert Care) atau Caladine cair, atau VCO (Virgin Coconut Oil). Yang penting kulitnya gak kering, jadi kalaupun garuk, gak sampai luka dan perih. 

Semalam Abang sampai bilang "kamu mungkin cari di shopee atau Tokopedia alat garuk yang aman".

Waktu gatal pertama kali dulu, akhirnya aku pergi ke dokter. Tapi usai obatnya habis, gatalnya malah timbul lagi. Jadi.. memang misal alergi, harus dicari sumbernya aja. Dan ini masih harus kira-kira kita belum tau alasannya....

Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah...

Semoga Allah berikan kami sekeluarga kesabaran. Aamiin

Saturday, May 04, 2024

Ganti Header Blog

Bismillah..

Pada akhirnya aku membuka blog ini dan memulainya kembali, alhamdulillah.

Ketika dilihat ulang ternyata header blog ini tadinya "a diary of a mother of Asiyah, Abdullah and Shofiyyah", akhirnya aku edit menjadi  "a diary of a mother of Asiyah, Abdullah, Shofiyyah and Fathimah". That's the biggest change of my current life. Bertambahnya satu amanah kami, Fathimah Mandela.

Selebihnya tidak banyak yang berubah. Selain anak-anak yang semakin besar. Asiyahku sudah memasuki usia 10 tahun, Abdullah sudah 7 tahun lebih, Shofiyyah hampir 4 tahun dan Fathimah yang sudah 14 bulan.

Shofiyyah belum masuk prasekolah. Jadi masih di rumah bersama Ummi dalam suka dan duka hehehe

Dalam rangka menulis kembali, tapi pas nulis kok jadi bingung mau nulis apa, ditambah sudah di panggil-panggil Asiyah dia mau bikin chocolate chips cookies pakai koko krunch merk simba hehehe.

Jadi mari kita sudahi dulu kegiatan menulis blog ini. Insya Allah mau update lagi dengan tulisan yang lebih terarah mau cerita apa ya.. insya Allah insya Allah


OH! what i am excited about juga adalah UMMI LIYA MENCOBA BUAT SOURDOUGH STARTER. masyaAllah masyaAllah. Akhirnya Allah kasih waktu yaaa itu untuk nuang tepung dan air hahahah

Baiklah sampai ditulisan selanjutnya ya.......


Friday, April 22, 2022

Komunikasi - Shofiyyah

 Bismillah

InsyaAllah post kali ini mau cerita aja perkembangan Shofiyyah yang sudah 22 bulan menurut kalender Masehi.

Adanya Shofiyyah alhamdulillah sangat di cherish oleh semua orang di rumah. Kakak dan Abang gak ada indikasi rasa iri ke adik walau kayaknya waktu ummi banyak habis untuk adiknya.

Semakin besar Shofiyyah, semakin sering dia main bareng kakak dan abang tanpa ummi. Jadi emang mereka bertiga seolah punya permainan sendiri. Umpel-umpelan di kamar. Karena memang gak nonton, jadi main nya juga main yang seadanya di rumah. Mainan juga gak banyak di rumah. Mainan nya apa aja sih? Yang ini bahasnya lain kali yaa insyaAllah.

Mereka paling sering main jualan-jualanan. Itu juga asik sendiri. Hehe.. dan gak jarang Shofiyyah join aja, walaupun dia yaa seikutnya aja. Tapi interaksi dengan kakak dan abang yang gak habis habis ini, malah memperlihatkan peningkatan di perkembangan Shofiyyah. Yang paling mencolok adalah bicara dan kosakata. Shofiyyah menyerap cepat sekali info masyaAllah. Memang umurnya juga yaa sepertinya.

Shofiyyah memang dibacakan buku. Jadi moment yang mempererat bondingku dengan Shofiyyah itu pas bacain dia buku. Buku yang isinya gambar-gambar aja, semacam pengenalan benda-benda atau hewan-hewan gitu. Dari kapan bacain bukunya, sedini mungkin. Apalagi pas anaknya sudah bisa duduk yaa. Jadi semakin enak lagi bacainnya sambil tunjuk dan duduk. Awalnya kayak mereka gak ngeh, tapi belakangan kata-kata yang dulu kita ajarin kayak keluar aja dari mulutnya masyaAllah. Tapi memang pengulangannya ya bukan sekali dua kali ya... 

Memang mendekatkan anak kepada buku itu banyak sekali manfaatnya ya... masyaAllah

Jadi kalau diperhatikan Alhamdulillah Shofiyyah sudah mulai mengerti diajak komunikasi ya. Kalau misal dia nangis gak dikasih sesuatu, biasanya aku biarin dulu atau kupeluk. Aku biarin sambil bilang "Shofiyyah tenang dulu yaa ummi gak bisa ngomong", "sini dipeluk tapi nangisnya udah ya, kita ngomong pelan-pelan". Selalu gini ga? Ya gak selalu, apalagi misal lagi hektik yaa tapi lumayan diusahakan insyaAllah. Kakak dan abang nya juga sekarang ikutan "Shofiyyah kan mintanya gak pakai nangis..", "coba bilangnya yang baik dulu yaa jangan teriak".. hehehehe

Aku sadar banget jadi ibu banyak banget masih moment gak sabar nya ya.. cuma semoga Allah mudahkan dan kuatkan, juga Allah buat Kakak dan Abang mengerti adik jadi adiknya diajarin terus hal-hal yang baik. Aamiin ya rabbal 'alamiin...

Komunikasi untuk anak umur 2 tahun ini memang krusial sekali untuk dibangun ya.. Semoga Allah mudahkan prosesnya. Dan kita yang jadi orang tua memang mengkondisikan anak-anak balita ini bisa diajak bicara layaknya orang dewasa tentu dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti namun tetap dengan bahasa yang baik tanpa dikurang-kurangi jadi seperti bahasa bayi atau bicara hanya sepotong-sepotong. Capek sih memang rasanya yaa... anaknya kayak belum paham tapi kita sudah ngomong panjang lebar tapi kita gak tau momen kapan kata-kata yang ada di kepala anak kita yang mereka sudah sering dengar itu keluar dari mulutnya. Jadi sering-sering ajak anak kita komunikasi. Gapapa mereka cuma bengong-bengong atau keliatan kayak gak dengerin, tapi Allah sudah kasih kepintaran kepada bayi-bayi kita kok insyaAllah, kita nya aja yang mesti rajin dan menggali potensi-potensi mereka.

Yang keliatan juga dari Shofiyyah yang aku dan abang lihat agak beda dari kakak dan abang nya adalah dia lebih berani mengambil hati aku dan abang dengan tingkahnya. Kayak lebih minta peluk, suka tiba-tiba nyamperin terus nempel-nempel dibadan atau ajak bercanda. Kalau habis dikasih tau nih, misal gak boleh sesuatu terus dia sedang ada diposisi bagus mood nya, nanti abis itu dia ngangguk-ngangguk terus minta peluk. hehehe manis bangeet. Seinget kita Asiyah dan Abdullah dulu gak ada yang seintens Shofiyyah. Gelendotan iya, ajak bercanda iya, tapi Shofiyyah porsi nya agak lebih dari mereka berdua ihihi masyaAllah

semoga Asiyah, Abdullah dan Shofiyyah jadi anak-anak yang baik tutur kata dan tingkah laku nya yaah Naaak.... aamiin ya Rabbal 'alamiin


Friday, November 26, 2021

Anak Makan Sendiri

Sebenarnya kapan sih anak sudah bisa mulai makan sendiri tanpa kita suapi?
Banyak banget mungkin tentang teori parenting tentang hal ini ya. Karena ini blog nya aku yang tulis, berarti aku menulis sesuai pengalamanku dan juga hasil baca-baca plus meniru orang lain yang kupikir bisa dicoba dikeluargaku.

Asiyah
Asiyah alhamdulillah sudah makan sendiri saat umur dia 1 tahun lebih. Asiyah harus ke daycare dulu, karena aku sudah mulai masuk kuliah lagi, so she was at daycare from 8am-16pm. Sarapan, makan siang, tidur siang dan snack sore dia di daycare, qodarullah. Alhamdulillah Asiyah sempat di daycare dulu itu bikin kami banyak ambil ilmu dan pengalaman-pengalaman lain dalam mengurus anak. Karena di sana yang jadi pengasuhnya orang Jerman, jadi sedikit banyak dapat ilmu dari mereka masyaAllah alhamdulillah.
Karena dari pagi sampai sore dia di sekolah bareng teman-temannya yang lebih besar dari dia, Asiyah juga jadi banyak belajar kemandirian di sana. Salah satunya tentang makan sendiri. She copied her friends eating by themself with spoon, masyaAllah alhamdulillah. Namun sebelum ini, sebenarnya Asiyah sudah coba juga makan sendiri di rumah, tapi karena dulu kan jadi ibu baru, jadi it was quiet messy at the house, suamiku kurang setuju. As long as I remember, pokoknya ngikutin ritme aja, sambil di persuade biar dia bisa makan sendiri. Iya, pakai cara BLW-Baby Led weaning atau bisa juga disebut finger food ya. Jadi biar gak terlalu berantakan, saya buat menu yang kira-kira Asiyah bisa raih pakai tangannya dan gak terlalu berkuah atau banyak saus nya kayak bolognese gitu ya. 
alhamdulillah 'ala kuli hal itu semua berlalu dan membuahkan hasil sampai sekarang. She eats by herself, no picky, eats all the food which is served. Alhamdulillah

Abdullah
I remember teaching him to eat with spoon by himself when he was about 15 months old. Again, karena Asiyah sudah pandai makan sendiri, Abdullah juga ikutan. At first pasti semua messy dan berceceran. Tapi percayalah sebenarnya itu bisa di atur dan dibersihkan. Kalau aku, memang remah-remahan yang jatuh itu aku makan lagi. hahahaha catatannya lantai bersih ya. And the leftover food is still edible, jadi gak kebuang begitu saja~~ Dulu Abang juga gak setuju pas Asiyah makan sendiri itu karena ini sih... berantakan dan banyak kebuang. Namun insyaAllah bisa disiasati. Misal diberi alas lantainya atau kalau jaman sekarang ada bib yang silicone gitu jadi makanan yang jatuh masuk ke dalam situ. 

Shofiyyah
Ketika Shofiyyah starting solid food, aku coba metode finger food. Karena ini sebenernya gampang banget kan ya buatnya. Tinggal potong ubi dan sayur sesuai ukuran kira-kira anaknya bisa ambil jangan terlalu kecil karena mereka belum ada refleks mencapit ya jarinya, lalu makanan-makanan yang sudah dipotong tersebut dikukus aja. Selesai, gak mesti blender lagi. Namun aku sempat terlena ngasih Shofiyyah puree organik gitu. Jadi tinggal rebus aja lalu buburnya jadi. Tapi ini gak berlangsung lama kok. Biasanya tetap masak kukus-kukus aja. 
Aku buat makanan Shofiyyah itu menunya sesimpel mungkin. Gak harus beda banget sama menu makanan keluarga sih. Misal hari itu sayurnya lagi wortel, ya Shofiyyah makan wortel, cuma dikukus. Gitu aja.
Anak ketiga lebih santaaai lagi ibuuuk. hahaha. Pas Shofiyyah 1 tahun, menunya sudah ikutan sama menu makan keluarga aja. Alhamdulillah. Kecuali, pas kita lagi makan indomie ya, dia dapet menu lain tapi yang penampakannya mie juga. Jangan keliatan beda banget hahahah dia udah paham masyaAllah

Makan bersama satu keluarga
Ini adalah hal yang kebanyakan orang menganggap remeh, tapi efeknya besar sekali untuk anak-anak. Terlebih anak yang baru belajar makan ya. Anak-anak balita itu kan mereka belum banyak mikir yang rumit ya, tapi mereka melihat, mendengar terus meniru. Untuk hal makan ini, ketika satu keluarga makan bersama, efek yang paling berasa untuk anak yang baru belajar makan adalah meniru cara yang lain makan. Mereka melihat bagaimana ibu ambil nasi, bagaimana ayah menyuap sayur, bagaimana kakak makan pakai sendok, atau ketika abang gigit jagung. They see and learn many things at meal time. Keren kan? masyaAllah, Allah ciptain manusia segitu kompleksnya bahkan bayi yang baru bisa jalan aja bisa niru macam-macam.
Makan bersama itu membantu anak yang baru belajar makan, mengetahui apa yang harus dia perbuat dengan makanan yang ada di depan matanya. "Benda apa ini?", "apa bisa masuk ke dalam mulut?",  "lalu apa boleh aku telan?", "apa rasanya ya?", "Kok terasas lembek ya?", kira-kira mungkin gini yaa anak yang tiba-tiba dihadapkan oleh makanan. Yang tadinya taunya cuma air susu, kok sekarang aku harus pakai mulutku untuk mengunyah benda-benda yang ada di depan mataku ini?
Plus lagi, makan bersama itu menambah selera makan gak si?????

Seserius itu kan untuk bayi ya? Iyaaaaaaa, serius banget banget. hehehe
Jadi janganlah putus asa ketika anaknya menolak makan, menolak disuapin. Bisa jadi ini adalah sgnal bahwa anak kita mau mandiri. Aku mau coba makan sendiri ibu. Aku mau pakai benda itu sendiri, aku mau pakai tanganku sendiri untuk ambil benda yang disebut makanan ini. 

Dont give them choice
itu masih prinsipku dalam memberi anak-anakku makan. 
misal hari ini menunya adalah sayur bayam dan tempe orek. Misal ada salah satu anak gak mu makan bayam, terus aku tawarin dia, mau makan wortel aja? it's a no. They will think, 'oh i see, aku boleh gak makan ini, instead aku makan yang lain'. Mungkin bisa aja kita mikir, kan gak apa-apa yang penting sama-sama sayur dan sehat. Engga. Karena kalau sudah dikasih pilihan gini, mereka akan tau kalau di lain hari mereka bisa memilih makanan lain. Padahal kita orang tua insyaAllah kasih makanan yang insyaAllah sehat dan baik ya. Udah dipikirin deh pasti, makan sayur ini itu, buah ini itu.Tentang boleh memilih itu tricky lho. Kalau hari ini pilihannya misal sama-sama sehat, kalau besok-besok mereka malah minta yang lain? misal, Bu aku gak mau makan nasi, aku makan kue aja ya?
gimana tuh buibu? harus lemahkah kita? engga ya, harus meyakini diri kita gak boleh menyerah begitu saja. 

Terus gimana kalau mereka gak mau suatu makanan?
Misal nih dari kecil anaknya sudah terbiasa banget makan baik, yang rasanya gak neko-neko. Biasa makan sayur, buah bukan makan yang instan-instan atau jajan-jajan. Kemungkinan mereka menolak suatu makanan terus mereka gak mau terus itu secara logika, kayaknya kecil ya. Kecuali kita kasih mereka pilihan, yaudah kamu boleh gak makan nasi, makan roti coklat aja yang penting makan
Kok tega? Engga tega kok sebenarnya. Ini demi kebaikan mereka kan. Makan sehat adalah sesuatu yang baik kan? nah ini bisa dijadikan kebiasaan. Kalau anaknya gak mau?
Kalau kami, ketika anak itu sudah di usia yang bisa diajak bicara, komunikasi dua arah, yang artinya mereka udah paham, maka penolakan mereka gak mau suatu makanan itu kami tolak secara halus. 
"kenapa gak mau makan ini? ini sehat untuk badan kita". Anakku gak mempan dikasih tau ini. Ya ini berarti gimana kedua orang tua approach ke anaknya ya. Kita gak harus iming-imingi rasa sayur itu enak, well as we know gak semua sayur itu rasanya friendly ya kan? Tapi dengan pendekatan dari awalnya, "kita makan supaya sehat ya". Dan rasa yang natural dari makanan juga dibiasakan, jadi mereka juga tau kalau makanan itu rasanya bukan cuma manis aja. Bukan gula doang, bukan permen doang, bukan micin aja. Tetap susah? Tetap harus dicoba buibu, insyaAllah, Allah mudahkan. 
Jangan sampai kita adda di titik putus asa, anak gak mau makan kita kasih snack aja. Yang paling penting pointnya adalah mereka menghargai dan makan apapun yang ada di depan mereka. Hari ini cuma makan telor kecap, mereka makan dengan lahap selahap mereka makan ayam kecap.

Nah! Untuk anak yang belum bisa di ajak ngomong gimana?
Cara nya adalah gak makan wortel hari ini, kasih lagi di lain kesempatan! karena mereka bekum bisa di kasih tau apalagi di paksa ya kan? Jadi, lagi-lagi jangan putus asa atau jangan cepat-cepat ambil kesimpulan, "anakku gak suka kentaaang", "anakku gak suka ayaaam"
jangan ya please. Kalau bukan ibu nya yang berhati baja, siapa lagi kan yang bakal suruh makan anaknya?

Aturan selanjutnya adalah kalau makan itu duduk dan aktivitas nya makan aja. Bukan makan sambil nonton atau makan sambil main sepeda. it's a big no. hehehe mungkin ada yang gak sepemikiran ya. Ya gapapa. Karena kalau bagi keluarga kami, hal ini termasuk bentuk disiplin ya. Jadi, anak dari kecil juga paham, semua ada waktu-waktu nya. Ada waktunya belajar, makan, main dan hal-hal lainnya. 

apalagi ya? kayaknya semuanya sudah ya... tips tips tentang anak makan sendiri atau gimana kalau anak picky. Intinya ibu nya harus tegar, harus tega mendengar mereka tantrum minta coklat instead of makan nasi. 

semoga bisa diambil yang baik nya ya.... jangan merasa terintimidasi. Aku emang seperti gak merasa kalau anak-anakku picky, tapi kayaknya aku bisa memposisikan diriku kalau anakku picky. Kayaknya aku bisa stress ya dan mungkin bisa aja aku ambil cara cepet yaitu "yang penting dia makan deh".
Tapiiii mudah-mudahan yang lagi mengalami sulitnya suruh anak makan sendiri atau anaknya gak mau makan, Allah beri jalan keluar ya.. Allah tunjukkan ide ide brilian supaya anaknya makan lagi. Dengan begitu kalian para ibu tau celahnya untuk belajar ya...

Karena tulisanku ini memang berlaku untuk keluargaku yang mungkin can't be applied to your family so no worries. ambil poin yang bisa diambil aja. gak usah jadi pusing ya! hehehe


Shofiyyah Mandela

Our fourth born Shofiyyah Mandela. 
Yang sekarang sudah jalan 17 bulan, MasyaAllah alhamdulillah.
She is blessed with lovely caring and amazing sister and brother who will love her insyaAllah.
I am so grateful to have Asiyah as my first born who I can rely on to almost of the time. Very responsible and dependable masyaAllah. Sementara Abdullah dengan sifat kalem nya yang sayaaang banget sama Shofiyyah. Keliatan dia gemes banget pengen cuddle his little sister so many times. Lucu banget deh kalau bertigaan udah main bareng. MasyaAllah masyaAllah

Shofiyyah and her milestones.
Minimal ada 4 orang di rumah yang sorak sorai atau jadi bahan pembicaraan karena senang sekali kalau adik Shofiyyah sudah tambah kepintarannya. Bisa jalan selangkah, kakak atau abang komentar senang. Shofiyyah paham misal disuruh duduk, pasti juga dibahas, karena saking senengnya. masyaAllah

Memang yaaa anak paling kecil banyak yang sayang masyaAllah. Semoga Allah juga sayang Shofiyyah terus ya sayaang.... aamiin ya rabbal 'alamiin


Udah bisa apa?

Akselerasi
Yang paling berasa setelah anak ketiga itu, memang pengaruh dari kakak-kakaknya memang kelihatan sekali masyaAllah. Here I wont tell about the bads ya, karena kan buka aib orang lain berarti, in this case they're my own kids. Adik sangat cepat meniru dari kakak-kakaknya biidznillah. Sebenarnya masa-masa ini juga termasuk masas krusial ya. Walaupun kelihatannya perkembangannya cepat, tapi tetap harus diperhatikan insyaAllah.

Komunikasi
Shofiyyah bisa jalan itu di usia standart anak-anak bisa jalan alhamdulillah. Yang sedang aku perhatikan terus, gimana nanti dia bicara ya. Kakak dan Abang masyaAllah selalu ajak ngomong dan gak pakai bahasa bayi. Mudah-mudahan nanti Shofiyyah bisa ikut tiru yang baik yaa... aamiin
Shofiyyah is quite clever for her age I can say, biidznillah. She understands a lot of phrase. Again, maybe because memang di rumah sudah lebih banyak orang yang ngomong ya. Dulu pas anak pertama, yang sering ngomong cuma Ayah dan Ibunya. And now she is lucky to have big sister and brother who will support her a lot to converse i think.... hahahahaha

Kemandirian
Untuk hal yang ini, mungkin we often think 'what really 1,5 year old kid can do?' ya kan? But it turns out, anak-anak itu memang pintar banget kok insyaAllah. Kalau dibiasakan melakukan sesuatu, insyaAllah bisa. Tapi ya sesuai kadar umur ya... jangan anak 1,5 tahun disuruh nyapu sampai bersih ya bun..... hahahaha
Shofiyyah is eating by herself already alhamdulillah. How? by letting her do it by herself when she wants to do it. Kadang kita para orang tua gak mau ribet dan kotor, jadi yang cepet aja deh ya Bun kita suapin padahal anaknya ada kenginan makan sendiri. Keliatan biasanya dari tingkah lakunya. Contohnya misal dia mau pegang sendoknya sendiri, berusaha ambil dari kita. 
Mulai dari kapan sih emang bisa dibiarkan makan sendiri? Some people are letting their kids eating by themself when their baby start eating solid food. Kapankah itu? Ketika umur bayi 6 bulan. 
Yep, Baby Led Weaning metode yang sangat mahsyur itu ya, alias kasih anak finger food aja start 6 bulan. Kami gak saklek BLW kok, we also started with puree. Actually that's baby's parent call. Yang mana menurut orang tua nyaman melakukan dan feeling safe setelah mungkin konsultasi ke dokter anak when it is needed. Kami konsultasi gak? Pas Shofiyyah gak konsultasi karena I think her eating behaviour is still on track. insyaAllah. Bahas soal kemandirian saat makan ini emang kayaknya mesti ada post sendiri sih hehehe


Baiklah sekian update tentang kleine Shofiyyah semoga ada manfaat yang diambil dari tulisan ini yaa.. 
insyaAllah sambung lagi dengan tulisan-tulisan lainnya. Semoga Allah berkahi waktu kita yaa-
aamiin ya rabbal 'alamiin




Saturday, August 21, 2021

Selow Day

Sebelum lupa nanti mau nulis tentang cerita hari ini, makanya ini sempetin nulis sebelum harinya berganti. 

Hari ini hari Sabtu. Entah kenapa rasanya kok aku kayak kepingin menjalani hari ini lebih santai. Lebih selooow..... Alasannya mungkin karena anak-anak gak ada jadwal sekolah online, jadinya gak ada mesti buru-buru yang menyesuaikan jam gitu.

Kalau hari Senin sampai Jumat tuh biasanya kegiatan di rumah semacam sudah ada settingannya ya jam berapa mesti ngapain. Kalau libur biasanya faktor variable nya jadi lebih banyak. Hehehe

Kegiatan sehari-hari terjadwal banget gak sih? Detail banget sih engga. Cuma kalau untuk aku sendiri dan akhirnya juga berlaku untuk anak-anak, karena jadwal ku erat hubungannya sama jadwal mereka, pun sebaliknya. Jadi, on daily basis aku punya range waktu dari jam berapa sampai jam berapa mesti ngapain dan sudah selesai apa. Biasanya yang lumayan aku agak ngoyo dan ngotot mesti selesai adalah masak dan belajar anak mesti tuntas sebelum jam 12 siang. Selama range ini juga ada kayak beberes dan main ya. Anak-anak juga ikut beberes dan ikut bantu-bantu aku.

Jadi untuk hari yang selow ini. Aku gak masak yang nyicil dari jam 9an gitu. Dari pagi sebenernya kayak ada aja sih yang dikerjakan alhamdulillah. Terus sampailah pas aku liat jam tiba-tiba udah jam setengah 11 siang dan aku belum nyicil masak apapun. Baru nyuci baju aja dan itu baru satu kali bilas kalau gak salah.

Pas banget Shofiyyah sampai jam setengah 11 itu belum bobo pagi. Akhirnya, aku mesti tidurin dia dulu. Panik karena belum ngapa-ngapaiiin. Tapi alhamdulillahnya, udah beberes sedikit-sedikit. Asiyah dan Abdullah juga sudah kerjakan worksheet dan rapihkan kamar mereka.

Singkat cerita baru mulai masak jam 11 lewat hampir ke setengah 12. Aku massak sambil bilas baju lagi. Baju udah sampai dikeringkan, aku masak nasi. Giliran, karena kabel sambungannya stop kontaknya cuma satu di dapur. Asiyah dan Abdullah pas aku lagi kelonin Shofiyyah tidur, menggambar. Gak berapa lama aku di dapur, mereka selesai terus tiba-tiba nyiapin alat dan bahan buat bikin roti. Sebelumnya aku yang request, buat snack sore kataku. "Asiyah nanti Asiyah buat roti ya, untuk snack sore". "oke siap"

Akhirnya kita baru makan jam 1an. Selesai masaknya sebelum itu sih. Cuma tadi harus jemur baju dulu, baru makan. 

Shofiyyah tidurnya anteng ga? Engga, dia kebangun dua kali. Terus setiap kebangun langsung dikelon lagi sama Aba. Akhirnya pules lagi. Bangun lagi pas sebelum mau makan alhamdulillah. Jadi bisa makan bareng sama dia. 

Dan aku selesai makan rasanya ngantuuuuk banget hahahahhaa pengen banget istirahat.

kebetulan lagi, Asiyah Abdullah udah gak bisa tidur siang kayaknya. Udah kelewat jam nya banget. Biasanya mereka tidur jam 1 siang. Tidur siang masih harus banget buat mereka, aku sengajain. Karena Shofiyyah udah gak bisa tidur siang lagi. Akhirnya karena aku ngantuk banget rasanya pengen banget 5 meniiit aja merem, Shofiyyah kutitip sama Kakak dan Abangnya. Alhamdulillah aku bisa pules sebentar.

Hari ini gak sesuai jadwal, i was lowering my expectation. Ternyata not bad, walaupun semuanya kok kayak jadi telat. Tapi karena aku gak in a rush, jaddi lebih tenang dan gak serungsing biasanya. Hehehe

Mungkin menurunkan ekspektasi itu lumayan bisa membantu kita supaya tetap tenang ya. Tapi jangan disalah artikan juga jadi seenaknya aja gak ada target. 

Alhamdulillah walau makan telat, disela-sela masak dan anak-anak yang adon roti, Allah mudahkan untuk sholat tepat waktu. Alhamdulillah

Terimakasih untuk hari ini Asiyah, Abdullah, Shofiyyah dan Aba. Terimakasih sudah bantu banyaaaaaak sekali. Alhamdulillah