amaliyariyani
A diary of a mother of Asiyah, Abdullah, Shofiyyah and Fathimah
Tuesday, August 27, 2024
Until then, My Iong
Thursday, May 09, 2024
Biduran
Shofiyyah is currently struggling with some kind of skin disease. Kulit badannya sering kali muncul bentol merah dengan area yang lebar, some people call it 'biduran'. Dan lucunya, bentol-bentol merahnya hilang timbul. Kadang di area dada, kadang di tangan, punggung. Timbul, hilang terus ada lagi.
Masih belum tau penyebab gatalnya apa. Maksudnya belum tau penyebab biduran nya apa. Apa karena cuaca? atau makanan.. perkiraan kami, kemungkinan tepung/gluten. Subhanallah
Pas hendak tidur malam adalah worst case situation deh, qodarullah. Karena gatalnya akan sangat terasa. Bakalan garuk teruss, karena sekali garuk pasti rasa gatalnya jadi menyebar ke area badannya yang lain. laa hawla wa laa quwwata illa billah
Aku selalu bilang, ummi gak bisa bantuin apa-apa.. Shofiyyah harus sabar, karena kalau digaruk, kulitnya bakalan luka, kalau luka perih. Sebelumnya dia pernah garuk di bagian leher sampai akhirnya lecet dan perih. Aku ingetin tentang itu, karena itu contoh paling konlrit yang dia alamin sendiri. Bekasnya aja masih ada di leher.
Aku sama Abang gak ada riwayat alergi. Keluargaku sama Abang juga gak ada yang alergi makanan tertentu. Tapi, aku pernah ngerasain gatal seluruh badan pas hamil Maryam, Shofiyyah dan Fathimah. Tiga kehamilan terakhir, mulai usia kandungan 20 weeks ke atas badanku mulai berasa gatal.. dan aku gak kuat donk ya.. akhirnya aku garuk. Rasanya bener-bener perih sebadan pas mandi, pas keringetan, pas panas rasanya subhanallah gak nyaman..
Setelah melahirkan, gatal-gatalku hilang. Kayaknya memang hormon ya. Dan semoga ini gak pengaruh ke kondisi Shofiyyah dan Fathimah nantinya. Walau sekarang Shofiyyah seperti kasih tanda-tanda, tapi semoga ini cuma temporal aja ya...
Mudah-mudahan cuma karena cuaca panas yang ekstrim. Aku gak tau apa mungkin alergi tungau. Karena aku dapat info dari temanku, kalau tungau itu makan kulit mati manusia, tapi, kotoran tungau itu bisa buat kulit kita alergi. Banyak kemungkinan ya...
Untuk sekarang ikhtiarku, Shofiyyah rajin aku kasih lotion (Dari Expert Care) atau Caladine cair, atau VCO (Virgin Coconut Oil). Yang penting kulitnya gak kering, jadi kalaupun garuk, gak sampai luka dan perih.
Semalam Abang sampai bilang "kamu mungkin cari di shopee atau Tokopedia alat garuk yang aman".
Waktu gatal pertama kali dulu, akhirnya aku pergi ke dokter. Tapi usai obatnya habis, gatalnya malah timbul lagi. Jadi.. memang misal alergi, harus dicari sumbernya aja. Dan ini masih harus kira-kira kita belum tau alasannya....
Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah...
Semoga Allah berikan kami sekeluarga kesabaran. Aamiin
Saturday, May 04, 2024
Ganti Header Blog
Bismillah..
Pada akhirnya aku membuka blog ini dan memulainya kembali, alhamdulillah.
Ketika dilihat ulang ternyata header blog ini tadinya "a diary of a mother of Asiyah, Abdullah and Shofiyyah", akhirnya aku edit menjadi "a diary of a mother of Asiyah, Abdullah, Shofiyyah and Fathimah". That's the biggest change of my current life. Bertambahnya satu amanah kami, Fathimah Mandela.
Selebihnya tidak banyak yang berubah. Selain anak-anak yang semakin besar. Asiyahku sudah memasuki usia 10 tahun, Abdullah sudah 7 tahun lebih, Shofiyyah hampir 4 tahun dan Fathimah yang sudah 14 bulan.
Shofiyyah belum masuk prasekolah. Jadi masih di rumah bersama Ummi dalam suka dan duka hehehe
Dalam rangka menulis kembali, tapi pas nulis kok jadi bingung mau nulis apa, ditambah sudah di panggil-panggil Asiyah dia mau bikin chocolate chips cookies pakai koko krunch merk simba hehehe.
Jadi mari kita sudahi dulu kegiatan menulis blog ini. Insya Allah mau update lagi dengan tulisan yang lebih terarah mau cerita apa ya.. insya Allah insya Allah
OH! what i am excited about juga adalah UMMI LIYA MENCOBA BUAT SOURDOUGH STARTER. masyaAllah masyaAllah. Akhirnya Allah kasih waktu yaaa itu untuk nuang tepung dan air hahahah
Baiklah sampai ditulisan selanjutnya ya.......
Friday, April 22, 2022
Komunikasi - Shofiyyah
Bismillah
InsyaAllah post kali ini mau cerita aja perkembangan Shofiyyah yang sudah 22 bulan menurut kalender Masehi.
Adanya Shofiyyah alhamdulillah sangat di cherish oleh semua orang di rumah. Kakak dan Abang gak ada indikasi rasa iri ke adik walau kayaknya waktu ummi banyak habis untuk adiknya.
Semakin besar Shofiyyah, semakin sering dia main bareng kakak dan abang tanpa ummi. Jadi emang mereka bertiga seolah punya permainan sendiri. Umpel-umpelan di kamar. Karena memang gak nonton, jadi main nya juga main yang seadanya di rumah. Mainan juga gak banyak di rumah. Mainan nya apa aja sih? Yang ini bahasnya lain kali yaa insyaAllah.
Mereka paling sering main jualan-jualanan. Itu juga asik sendiri. Hehe.. dan gak jarang Shofiyyah join aja, walaupun dia yaa seikutnya aja. Tapi interaksi dengan kakak dan abang yang gak habis habis ini, malah memperlihatkan peningkatan di perkembangan Shofiyyah. Yang paling mencolok adalah bicara dan kosakata. Shofiyyah menyerap cepat sekali info masyaAllah. Memang umurnya juga yaa sepertinya.
Shofiyyah memang dibacakan buku. Jadi moment yang mempererat bondingku dengan Shofiyyah itu pas bacain dia buku. Buku yang isinya gambar-gambar aja, semacam pengenalan benda-benda atau hewan-hewan gitu. Dari kapan bacain bukunya, sedini mungkin. Apalagi pas anaknya sudah bisa duduk yaa. Jadi semakin enak lagi bacainnya sambil tunjuk dan duduk. Awalnya kayak mereka gak ngeh, tapi belakangan kata-kata yang dulu kita ajarin kayak keluar aja dari mulutnya masyaAllah. Tapi memang pengulangannya ya bukan sekali dua kali ya...
Memang mendekatkan anak kepada buku itu banyak sekali manfaatnya ya... masyaAllah
Jadi kalau diperhatikan Alhamdulillah Shofiyyah sudah mulai mengerti diajak komunikasi ya. Kalau misal dia nangis gak dikasih sesuatu, biasanya aku biarin dulu atau kupeluk. Aku biarin sambil bilang "Shofiyyah tenang dulu yaa ummi gak bisa ngomong", "sini dipeluk tapi nangisnya udah ya, kita ngomong pelan-pelan". Selalu gini ga? Ya gak selalu, apalagi misal lagi hektik yaa tapi lumayan diusahakan insyaAllah. Kakak dan abang nya juga sekarang ikutan "Shofiyyah kan mintanya gak pakai nangis..", "coba bilangnya yang baik dulu yaa jangan teriak".. hehehehe
Aku sadar banget jadi ibu banyak banget masih moment gak sabar nya ya.. cuma semoga Allah mudahkan dan kuatkan, juga Allah buat Kakak dan Abang mengerti adik jadi adiknya diajarin terus hal-hal yang baik. Aamiin ya rabbal 'alamiin...
Komunikasi untuk anak umur 2 tahun ini memang krusial sekali untuk dibangun ya.. Semoga Allah mudahkan prosesnya. Dan kita yang jadi orang tua memang mengkondisikan anak-anak balita ini bisa diajak bicara layaknya orang dewasa tentu dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti namun tetap dengan bahasa yang baik tanpa dikurang-kurangi jadi seperti bahasa bayi atau bicara hanya sepotong-sepotong. Capek sih memang rasanya yaa... anaknya kayak belum paham tapi kita sudah ngomong panjang lebar tapi kita gak tau momen kapan kata-kata yang ada di kepala anak kita yang mereka sudah sering dengar itu keluar dari mulutnya. Jadi sering-sering ajak anak kita komunikasi. Gapapa mereka cuma bengong-bengong atau keliatan kayak gak dengerin, tapi Allah sudah kasih kepintaran kepada bayi-bayi kita kok insyaAllah, kita nya aja yang mesti rajin dan menggali potensi-potensi mereka.
Yang keliatan juga dari Shofiyyah yang aku dan abang lihat agak beda dari kakak dan abang nya adalah dia lebih berani mengambil hati aku dan abang dengan tingkahnya. Kayak lebih minta peluk, suka tiba-tiba nyamperin terus nempel-nempel dibadan atau ajak bercanda. Kalau habis dikasih tau nih, misal gak boleh sesuatu terus dia sedang ada diposisi bagus mood nya, nanti abis itu dia ngangguk-ngangguk terus minta peluk. hehehe manis bangeet. Seinget kita Asiyah dan Abdullah dulu gak ada yang seintens Shofiyyah. Gelendotan iya, ajak bercanda iya, tapi Shofiyyah porsi nya agak lebih dari mereka berdua ihihi masyaAllah
semoga Asiyah, Abdullah dan Shofiyyah jadi anak-anak yang baik tutur kata dan tingkah laku nya yaah Naaak.... aamiin ya Rabbal 'alamiin
Friday, November 26, 2021
Anak Makan Sendiri
Shofiyyah Mandela
Saturday, August 21, 2021
Selow Day
Sebelum lupa nanti mau nulis tentang cerita hari ini, makanya ini sempetin nulis sebelum harinya berganti.
Hari ini hari Sabtu. Entah kenapa rasanya kok aku kayak kepingin menjalani hari ini lebih santai. Lebih selooow..... Alasannya mungkin karena anak-anak gak ada jadwal sekolah online, jadinya gak ada mesti buru-buru yang menyesuaikan jam gitu.
Kalau hari Senin sampai Jumat tuh biasanya kegiatan di rumah semacam sudah ada settingannya ya jam berapa mesti ngapain. Kalau libur biasanya faktor variable nya jadi lebih banyak. Hehehe
Kegiatan sehari-hari terjadwal banget gak sih? Detail banget sih engga. Cuma kalau untuk aku sendiri dan akhirnya juga berlaku untuk anak-anak, karena jadwal ku erat hubungannya sama jadwal mereka, pun sebaliknya. Jadi, on daily basis aku punya range waktu dari jam berapa sampai jam berapa mesti ngapain dan sudah selesai apa. Biasanya yang lumayan aku agak ngoyo dan ngotot mesti selesai adalah masak dan belajar anak mesti tuntas sebelum jam 12 siang. Selama range ini juga ada kayak beberes dan main ya. Anak-anak juga ikut beberes dan ikut bantu-bantu aku.
Jadi untuk hari yang selow ini. Aku gak masak yang nyicil dari jam 9an gitu. Dari pagi sebenernya kayak ada aja sih yang dikerjakan alhamdulillah. Terus sampailah pas aku liat jam tiba-tiba udah jam setengah 11 siang dan aku belum nyicil masak apapun. Baru nyuci baju aja dan itu baru satu kali bilas kalau gak salah.
Pas banget Shofiyyah sampai jam setengah 11 itu belum bobo pagi. Akhirnya, aku mesti tidurin dia dulu. Panik karena belum ngapa-ngapaiiin. Tapi alhamdulillahnya, udah beberes sedikit-sedikit. Asiyah dan Abdullah juga sudah kerjakan worksheet dan rapihkan kamar mereka.
Singkat cerita baru mulai masak jam 11 lewat hampir ke setengah 12. Aku massak sambil bilas baju lagi. Baju udah sampai dikeringkan, aku masak nasi. Giliran, karena kabel sambungannya stop kontaknya cuma satu di dapur. Asiyah dan Abdullah pas aku lagi kelonin Shofiyyah tidur, menggambar. Gak berapa lama aku di dapur, mereka selesai terus tiba-tiba nyiapin alat dan bahan buat bikin roti. Sebelumnya aku yang request, buat snack sore kataku. "Asiyah nanti Asiyah buat roti ya, untuk snack sore". "oke siap"
Akhirnya kita baru makan jam 1an. Selesai masaknya sebelum itu sih. Cuma tadi harus jemur baju dulu, baru makan.
Shofiyyah tidurnya anteng ga? Engga, dia kebangun dua kali. Terus setiap kebangun langsung dikelon lagi sama Aba. Akhirnya pules lagi. Bangun lagi pas sebelum mau makan alhamdulillah. Jadi bisa makan bareng sama dia.
Dan aku selesai makan rasanya ngantuuuuk banget hahahahhaa pengen banget istirahat.
kebetulan lagi, Asiyah Abdullah udah gak bisa tidur siang kayaknya. Udah kelewat jam nya banget. Biasanya mereka tidur jam 1 siang. Tidur siang masih harus banget buat mereka, aku sengajain. Karena Shofiyyah udah gak bisa tidur siang lagi. Akhirnya karena aku ngantuk banget rasanya pengen banget 5 meniiit aja merem, Shofiyyah kutitip sama Kakak dan Abangnya. Alhamdulillah aku bisa pules sebentar.
Hari ini gak sesuai jadwal, i was lowering my expectation. Ternyata not bad, walaupun semuanya kok kayak jadi telat. Tapi karena aku gak in a rush, jaddi lebih tenang dan gak serungsing biasanya. Hehehe
Mungkin menurunkan ekspektasi itu lumayan bisa membantu kita supaya tetap tenang ya. Tapi jangan disalah artikan juga jadi seenaknya aja gak ada target.
Alhamdulillah walau makan telat, disela-sela masak dan anak-anak yang adon roti, Allah mudahkan untuk sholat tepat waktu. Alhamdulillah
Terimakasih untuk hari ini Asiyah, Abdullah, Shofiyyah dan Aba. Terimakasih sudah bantu banyaaaaaak sekali. Alhamdulillah