Monday, February 23, 2015

Diskusi Hati

Bismillah..

Kali ini postingannya bukan tentang makanan Asiyah. Lebih ke... curhatan Ibunya Asiyah tentang Asiyah hehehe

Asiyah sekarang sudah hampir tujuh bulan. Dan diri ini masih excited se excited excited nya motoin Asiyah almost everyday. Gak jarang berasa remuk karena Asiyah loves to be carried all day long or... she loves to play but someone must accompany her, it means I have to stay besides her almost all the time. Namun rasa capek itu terbayarkan ketika melihat Asiyah semakin pintar setiap harinya. Alhamdulillah

Rasanya ga kepingin banget bawa Asiyah ke baby day care. Tapi situasi mengharuskan itu..... hiks moga Allah maafkan dan mudahkan jalan supaya bisa mengasuh Asiyah full time setelah urusan kuliah ibu nya selesai di garis finish. Selfish ya? Padahal ada masa-masa Asiyah butuh sentuhan luar bukan melulu sama Umminya. Tapi...... beneran deh itu kayak diskusi di dalam hati. Asiyah needs to know the world, meets some friends and some other people not only her dad and mom. On the other hand... i keep asking "segitu penting nya kah Asiyah harus mau sama orang, supaya dia ga rewel kalo digendong orang lain?"... come on she's still a baby and it is very normal if she feels save with her Ummi or Aba right?? Hahah ok ok.. ada plus minusnya ya.. bagus juga kalau Asiyah mauan sama orang supaya jadi ramah, membentuk rasa percaya dirinya. Ya kan?

Ah jaman sekarang sudah terlalu banyak info dan jaman semakin maju, jadilah "keduniawian" lebih mendominasi dari pada "keakhiratan". Kenapa saya bilang gitu? One day husband told me that it's really okay if our children don't go to school in the future. Why? Karena kerasnya dunia. We are too scared of the influences which can give our children bad impacts. Dari lingkungan, entah lingkungan sekolah itu sendiri, pertemanan, atau guru yang kurang memperhatikan norma-norma agama. "Biarin aja kalau anak kita gak mau sekolah, kita ajarin dari rumah. Nanti kalau kira-kira mereka udah siap baru kita masukin sekolah". Siap dalam artian, tau mana yang halal dan haram untuk dirinya sebagai muslim dan muslimah. Berat ya? Beraaaat banget emang ternyata yaa tanggung jawab orang tua. Huaaaaaaaaaa

Dan masih seperti mimpi buat saya dan mungkin buat suami karena Allah titipkan Asiyah kepada kami. Semua sehat dan sakit, bahagia dan sedih, suka dan duka hanya Allah yang tau bagaimana skenario hidup ini berlangsung. Sebaik-baik orang tua menjaga anaknya, tidak lebih dari penjagaan Allah kepada semua hambaNya. Allah sebaik-baik penjaga, sebaik-baik pelindung. Moga Allah lindungi kita semua selalu.....

Jadilah muslimah yang tetap tegakkan kalimat Allah dan hidupkan sunnah Rasulullah sallallaahu 'alayhi wasallam anakku..

2 comments:

  1. Setuju liya,tugas orangtua mmg berat. Qt py tanggung jawab u mjg keturunan qt dr api neraka. Dl sblm ke sini cr berpikirku bgmn mmbuat anak berprestasi, pintar tp stlh dtg k Berlin dan mlht byk org, iy mmg qt dicipt u mjd khalifah dan menyembah Allah. Perjalanan hidup didunia ini cm sbts mempersiapkan anak dg sebaik2nya agar anak bs memaknai hidup &mmprgnkannya dg baik (Haha kdgrnnyq naif bgt y). Tp beneran kaya gitu kerasanya br stlh disini

    ReplyDelete
  2. Setuju liya,tugas orangtua mmg berat. Qt py tanggung jawab u mjg keturunan qt dr api neraka. Dl sblm ke sini cr berpikirku bgmn mmbuat anak berprestasi, pintar tp stlh dtg k Berlin dan mlht byk org, iy mmg qt dicipt u mjd khalifah dan menyembah Allah. Perjalanan hidup didunia ini cm sbts mempersiapkan anak dg sebaik2nya agar anak bs memaknai hidup &mmprgnkannya dg baik (Haha kdgrnnyq naif bgt y). Tp beneran kaya gitu kerasanya br stlh disini

    ReplyDelete